SEGALA INFORMASI PPDB ADA DI LAMAN PENGUMUMAN

Wednesday, February 12, 2020

POHON JATI



Pohon jati (Tectona grandis Linn. f) yang dikenal dunia dengan nama “teak” merupakan salah satu pohon penghasil kayu berkualitas tinggi. Kayu yang dihasilkan pohon ini sangat kuat dan awet sehingga sangat cocok digunakan sebagai bahan baku pembuatan furniture. Kayunya yang berkualitas tinggi membuat kayu jati diminati oleh banyak orang maka tak heran jika pohon ini menjadi komoditas unggulan di bidang kehutanan.\
Pohon jati mampu tumbuh hingga berdiameter 1,8 – 2,4 meter dengan tinggi mencapai 40 – 45 meter. Kayu jati yang berkualitas tinggi pada umumnya berasal dari pohon berumur lebih dari 80 tahun. Pohon ini juga mampu tumbuh hingga berumur ratusan tahun. Pohon jati tertua dan terbesar di dunia merupakan pohon “Jati Denok” yang tumbuh di Blora, Jawa Tengah. Klasifikasi spesies pohon jati adalah sebagai berikut :
Kriteria
Keterangan
Kingdom
Plantae
Divisi
Spermatophyta
Kelas
Angiospermae
Subkelas
Dicotyledonae
Ordo
Verbenales
Famili
Verbenaceae
Genus
Tectona
Species
Tectona grandis Linn. f.

 Kayu jati merupakan kayu yang selalu menjadi primadona di pasaran terutama dalam daftar buruan industri-industri perkayuan. Hal ini tidak sebanding dengan waktu yang cukup lama yang dibutuhkan pohon jati untuk tumbuh. Kondisi seperti ini tentunya berdampak pada stock kayu jati itu sendiri di hutan. Saat ini pohon jati jenis Tectona grandis memang belum termasuk dalam kategori langka. Namun apabila kondisi seperti di atas terus terjadi maka seiring dengan berjalannya waktu pohon jati akan mengalami kelangkaan.
Pohon jati sangat cocok tumbuh di wilayah yang beriklim tropis seperti di Indonesia. Hal ini disebabkan karena wilayah beriklim tropis memiliki kondisi dan cuaca yang sangat mendukung pertumbuhan pohon jati dengan curah hujan sebesar 1200 – 1300 mm/tahun dan kelembaban lingkungan 60 – 80%. Curah hujan akan berpengaruh terhadap sifat alami pohon jati yaitu menggugurkan daunnya saat musim kemarau. Pohon jati yang tumbuh di daerah dengan musim kemarau panjang umumnya akan memiliki lingkaran tahun yang lebih artistik atau bernilai estetika tinggi.
Pohon ini dapat tumbuh dengan baik di daerah yang memiliki ketinggian maksimal 700 mdpl. Kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan jati adalah tanah yang memiliki pH 6 – 8, memiliki aerasi yang baik, serta mengandung cukup banyak unsur kapur dan fosfor. Jenis tanah yang cocok untuk pertumbuhan pohon jati adalah tanah lempung, lempung berpasir, dan liat berpasir. Pohon jati secara alami menyebar di daerah Asia Selatan dan Asia Tenggara yaitu India, Myanmar, Thailand, dan Laos pada rentang 9° – 25° 30′ LU dan 73° – 104° 30′ BT. Di Indonesia, jati bukanlah jenis pohon yang tumbuh secara alami, melainkan berasal dari India.
Pada zaman dahulu pemerintah Belanda menanam pohon jati pertama kali di Pulau Kangean, Muna, Sumbawa. Saat ini pohon jati telah tumbuh dengan baik di berbagai wilayah di Indonesia termasuk Pulau Jawa, Bali, Sumatera, dan Nusa Tenggara. Pohon jati juga pernah ditanam di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan, namun hasilnya kurang baik dan jati akan mati pada umur dua tahun. Hal ini disebabkan karena kondisi tanah di wilayah tersebut sangat asam. Kayu jati yang memiliki kualitas dan nilai kayu yang tinggi membuat negara-negara lain tertarik untuk menanam jati. Kini pohon jati juga mulai ditanam di negara-negara Afrika tropis, Amerika tengah, Australia, Selandia Baru, negara-negara di Pasifik, dan Taiwan.
Pohon jati dapat tumbuh hingga berdiameter 1,8 – 2,4 meter dengan tinggi total 40 – 45 meter dan tinggi bebas cabang 20 – 25 meter. Batang pohonnya tumbuh tegak lurus dengan bentuk batang silindris dan dengan tipe percabangan tetragonal. Kulit pohon jati berwarna kuning keabuan terpecah-pecah dangkal dengan alur memanjang batang. Daun pohon jati berbentuk bulat telur terbalik dan menempel pada batang secara berpasangan. Permukaan daun jati ditumbuhi bulu halus pada kedua sisinya. Daun jati bersifat meranggas dan pada musim kemarau daun jati akan menggugurkan diri.
Pohon jati pada umumnya berbunga pada musim penghujan dengan sifat bunga biseksual. Di Pulau Jawa, jati biasanya berbunga pada bulan Oktober – November dan buahnya dapat dipanen pada bulan Mei – September. Buah pohon jati berbentuk drupe dan bijinya termasuk jenis orthodoks.

No comments:

Post a Comment

PAT Kelas 6: Bulan Puasa? Why Not?

Bulan Ramadhan tidak menyurutkan semangat anak-anak untuk belajar, khususnya untuk kelas 6 SDN Kepanjen 2 Jombang. Meskipun dalam kondisi be...